POWERPOINT EDUCATIONAL GAMES FOR CLASSROOM
Lots of exciting games for educators or teachers created in PowerPoint. These games are made to help teachers have fun teaching and learning process. Teaching will no longer exhausting and consuming energy and learning will no longer boring as well.
Tuesday, June 17, 2025
Monday, June 9, 2025
Sunday, April 13, 2025
Materi Tugas
Panduan materi dasar untuk membantu siswa kelas XI mengerjakan tugas Bahasa Inggris tersebut, terutama bagi yang masih kesulitan menyusun kalimat saat bercerita dan menulis ekspresi.
PANDUAN MEMBUAT CERITA LIBURAN & EKSPRESI DALAM BAHASA INGGRIS
A. Cara Menulis Cerita Liburan (Holiday Story)
1. Gunakan Past Tense
Karena ceritamu tentang kejadian yang sudah berlalu, maka gunakan bentuk lampau (past tense).
Verb (Kata Kerja) Sekarang | Past Tense (Lampau) |
---|---|
go (pergi) | went |
eat (makan) | ate |
visit (mengunjungi) | visited |
see (melihat/bertemu) | saw |
enjoy (menikmati) | enjoyed |
celebrate (merayakan) | celebrated |
2. Struktur Cerita Sederhana:
-
Introduction (Pembukaan):
Where did you spend your holiday?
Contoh: Last Eid holiday, I went to my grandparents’ house in Yogyakarta. -
Main Events (Isi Cerita):
What did you do? What activities did you enjoy?
Contoh: We ate delicious food, met many relatives, and prayed together at the mosque. -
Conclusion (Penutup):
How did you feel?
Contoh: I felt very happy because I could spend time with my whole family.
B. Contoh Kalimat Cerita Liburan:
-
I visited my uncle’s house during Eid.
-
We ate ketupat, rendang, and opor ayam together.
-
I met my cousins and we played games.
-
I felt happy and thankful.
-
I hope next year’s Eid will be as joyful as this one.
C. Contoh Kata Kerja (Verbs) yang Bisa Digunakan:
Verb | Arti | Past Tense |
---|---|---|
go | pergi | went |
eat | makan | ate |
meet | bertemu | met |
have | memiliki / mengalami | had |
pray | berdoa | prayed |
travel | bepergian | traveled |
get | mendapatkan | got |
D. Ungkapan Rasa Syukur dan Terima Kasih (Expressing Gratitude)
Gunakan ungkapan ini untuk Part 3 tugas kamu:
Ungkapan | Arti |
---|---|
Thank you for the food. | Terima kasih atas makanannya. |
I’m very grateful. | Saya sangat bersyukur. |
Thank you for the gift. | Terima kasih atas hadiahnya. |
I’m happy to be with my family. | Saya senang bisa bersama keluarga. |
I really appreciate it. | Saya sangat menghargainya. |
Tugas Bahasa Inggris XI
TUGAS PENGGANTI BAHASA INGGRIS KELAS XI
Durasi: 2 Jam Pelajaran
Tema: Post-Holiday Reflection & Storytelling Practice
Instruksi Umum:
Kerjakan tugas berikut di buku tugas atau di kertas folio. Tulis dengan rapi dan lengkap. Tugas ini akan dinilai sebagai pengganti kehadiran dan aktivitas kelas. Harap dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
---
Part 1: My Eid Holiday in English
Tuliskan cerita pendek tentang pengalaman libur Idul Fitri kamu menggunakan Bahasa Inggris. Ceritamu bisa mencakup:
- Di mana kamu merayakan Lebaran?
- Apa kegiatan favoritmu selama libur?
- Siapa saja yang kamu temui?
- Apa makanan khas yang kamu nikmati?
- Bagaimana perasaanmu selama liburan?
Gunakan past tense dan kalimat yang lengkap.
---
Part 2: English Vocabulary Challenge
Dari cerita yang kamu tulis di Part 1, lingkari atau tandai 10 kata kerja (verbs) dalam Bahasa Inggris yang kamu gunakan. Lalu, buatlah daftar berikut:
1. Kata kerja (verb)
2. Artinya dalam Bahasa Indonesia
3. Bentuk past tense-nya (jika belum dalam bentuk past, ubahlah)
4. Contoh kalimat lain dengan kata kerja tersebut
Contoh:
| Verb | Arti | Past Tense | Example Sentence |
|------|------|------------|------------------|
| Go | Pergi| Went | I went to my grandma's house. |
---
Part 3: Expressing Gratitude in English
Tuliskan 5 kalimat ungkapan rasa syukur (expressing gratitude) dalam Bahasa Inggris yang bisa kamu gunakan saat Hari Raya. Misalnya, untuk berterima kasih atas makanan, ucapan, atau hadiah.
Contoh:
- Thank you for the delicious meal!
- I’m so grateful to celebrate this Eid with my family.
---
Wednesday, April 9, 2025
Profesionalitas Dan Moralitas
Menanamkan Jiwa Profesionalitas Sejak Dini: Langkah Taktis di Dunia Pendidikan
Oleh: CoeyDin
Profesionalitas bukanlah bawaan lahir. Ia adalah sikap yang dapat ditanamkan, dilatih, dan dibiasakan. Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, pendidikan harus mampu menyiapkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga profesional—bekerja dengan tanggung jawab, disiplin, jujur, dan bersungguh-sungguh.
Lalu, bagaimana langkah riil yang bisa dilakukan guru dan sekolah untuk menanamkan jiwa profesionalitas pada peserta didik?
1. Bangun Kebiasaan Menyelesaikan Tugas dengan Itqan
Tanamkan nilai itqan (menyempurnakan pekerjaan) melalui pembiasaan:
- Tidak menerima tugas yang asal jadi.
- Memberi umpan balik berkala dan mendorong siswa untuk memperbaiki.
- Menghargai proses kerja, bukan hanya hasil akhir.
Contoh Praktis: Beri rubrik penilaian yang mencantumkan aspek ketelitian, kerapian, dan kesungguhan. Jelaskan bahwa nilai tertinggi bukan hanya untuk yang benar, tapi juga untuk yang teliti dan sungguh-sungguh.
2. Proyek Kolaboratif Berbasis Tanggung Jawab
Latih profesionalitas melalui kerja tim:
- Tetapkan peran dan tanggung jawab setiap anggota secara jelas.
- Evaluasi bukan hanya hasil, tapi juga kontribusi tiap individu.
- Dorong komunikasi antaranggota untuk menyelesaikan konflik.
Tujuannya: Siswa belajar bahwa dalam dunia kerja, kerja sama dan tanggung jawab pribadi sama pentingnya dengan keahlian.
3. Jadikan Guru sebagai Teladan Profesionalitas
Guru harus:
- Datang tepat waktu.
- Menepati janji pada siswa (terkait nilai, tugas, dll).
- Menunjukkan dedikasi dan kerja yang rapi.
Mengapa ini penting? Siswa belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat dibanding dari apa yang mereka dengar.
4. Kembangkan Budaya Refleksi dan Evaluasi Diri
Ajarkan siswa untuk bertanya pada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas:
- Apakah saya sudah melakukan yang terbaik?
- Apa yang bisa saya tingkatkan?
Praktik: Sediakan waktu untuk self- atau learning journal setiap pekan.
5. Hadiahkan Apresiasi atas Sikap Profesional
Jangan hanya memberi penghargaan pada siswa yang berprestasi akademik, tapi juga:
- Siswa yang konsisten menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Siswa yang jujur meski nilainya rendah.
- Siswa yang membantu teman tanpa diminta.
Hal ini membentuk sistem nilai bahwa sikap profesional dihargai dalam lingkungan sekolah.
6. Tautkan Profesionalitas dengan Iman dan Nilai Keislaman
Guru agama dan guru mata pelajaran lainnya bisa bekerja sama menunjukkan bahwa profesionalitas adalah bagian dari iman.
Misalnya:
- Hadis tentang itqan (menyempurnakan pekerjaan),
- Ayat-ayat Al-Qur’an tentang amanah, tanggung jawab, dan kerja keras.
Tujuan: Menanamkan bahwa bekerja sungguh-sungguh adalah ibadah, bukan sekadar tugas duniawi.
---
Penutup
Sekolah adalah tempat yang tepat untuk memupuk benih profesionalitas sejak dini. Dengan strategi yang sistematis, kolaboratif, dan berkelanjutan, jiwa profesional bisa tumbuh bersama karakter yang mulia dalam diri setiap anak. Tugas guru bukan sekadar menyampaikan ilmu, tapi juga membentuk manusia yang siap menghadapi kehidupan dengan tanggung jawab, dedikasi, dan iman.
Monday, December 30, 2024
Cultural Practices Around the World
---
### **Asia**
1. **India:**
- *Diwali - Festival of Lights:* Celebrated with lamps, fireworks, and sweets to signify the victory of light over darkness.
2. **Japan:**
- *Tea Ceremony (Chanoyu):* A traditional ritual of serving and drinking matcha tea, emphasizing harmony and respect.
3. **China:**
- *Lunar New Year:* A celebration with dragon dances, red envelopes, and family feasts to welcome the new year.
4. **South Korea:**
- *Hanbok and Chuseok:* Wearing traditional Hanbok attire and celebrating Chuseok, a harvest festival with family meals and ancestral rituals.
5. **Thailand:**
- *Songkran Festival:* A water festival celebrating the Thai New Year, where people splash water on each other for good fortune.
---
### **Europe**
6. **Germany:**
- *Oktoberfest:* A famous beer festival with traditional Bavarian costumes, music, and hearty food.
7. **Spain:**
- *La Tomatina:* A unique festival where participants throw tomatoes at each other for fun.
8. **Italy:**
- *Carnival of Venice:* A festival of elaborate masks, costumes, and parades before Lent.
9. **Scotland:**
- *Hogmanay:* A New Year’s celebration with street parties, fireworks, and the singing of "Auld Lang Syne."
10. **Ireland:**
- *St. Patrick’s Day:* A day celebrating Irish culture with parades, green attire, and shamrocks.
---
### **Africa**
11. **Nigeria:**
- *Yam Festival:* A harvest celebration involving yam feasts, traditional dances, and music.
12. **South Africa:**
- *Ubuntu Philosophy:* The cultural practice of promoting human kindness and community values.
13. **Ethiopia:**
- *Coffee Ceremony:* A ritual of roasting, brewing, and serving coffee as a symbol of hospitality.
14. **Morocco:**
- *Henna Art:* The practice of applying intricate henna designs for celebrations like weddings.
15. **Egypt:**
- *Sham El-Nessim:* An ancient spring festival celebrated with picnics and traditional food.
---
### **Americas**
16. **Mexico:**
- *Día de los Muertos (Day of the Dead):* Honoring deceased loved ones with altars, marigolds, and sugar skulls.
17. **United States:**
- *Thanksgiving:* A holiday for expressing gratitude with a feast of turkey, pie, and family gatherings.
18. **Brazil:**
- *Carnival:* A colorful festival featuring samba parades, costumes, and lively street parties.
19. **Canada:**
- *Maple Syrup Festival:* Celebrating the harvest of maple syrup with tastings and traditional activities.
20. **Peru:**
- *Inti Raymi:* A traditional Incan festival celebrating the Sun God with ceremonies and dances.
---
### **Oceania**
21. **Australia:**
- *Anzac Day:* A day to honor soldiers with dawn services and parades.
22. **New Zealand:**
- *Haka Dance:* A Maori war dance performed to express pride, strength, and unity.
23. **Fiji:**
- *Kava Ceremony:* A ritual involving the preparation and sharing of Kava drink as a symbol of respect and community.
---
### **Middle East**
24. **Saudi Arabia:**
- *Eid al-Fitr:* A festival marking the end of Ramadan with prayers, feasts, and charitable acts.
25. **Turkey:**
- *Whirling Dervishes:* A Sufi spiritual practice involving spinning dances as a form of meditation.
26. **Iran:**
- *Nowruz (Persian New Year):* Celebrated with feasts, family gatherings, and symbolic decorations like Haft-Sin.
Thursday, December 12, 2024
Mahallul Qiyam Dalam Sholawat
Mahallul qiyam adalah tradisi berdiri saat melantunkan shalawat pada bagian tertentu, terutama dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ. Tradisi ini dilakukan sebagai ekspresi cinta, penghormatan, dan kebahagiaan atas kelahiran Rasulullah ﷺ. Praktik ini telah menjadi kebiasaan di banyak wilayah, termasuk Indonesia, dalam acara-acara keagamaan.
Namun, praktik ini memunculkan perbedaan pendapat di kalangan ulama, baik klasik maupun kontemporer. Sebagian ulama mendukung mahallul qiyam sebagai sesuatu yang dibolehkan karena merupakan bentuk penghormatan kepada Rasulullah ﷺ. Sementara itu, ulama lain menolaknya dengan alasan tidak ada dalil syar'i yang secara eksplisit mendukung praktik ini dan khawatir akan mengarah pada bid'ah (hal yang diada-adakan dalam agama).
Perbedaan ini tidak lepas dari pendekatan yang digunakan dalam memahami hukum syariat, antara mereka yang lebih fleksibel dengan tradisi budaya selama tidak bertentangan dengan prinsip Islam, dan mereka yang lebih ketat dalam membatasi praktik agama pada apa yang secara eksplisit diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Sebelum kita memahami lebih jauh argumen kedua pihak, penting untuk mendudukkan masalah ini dalam kerangka yang objektif, yaitu dengan mempertimbangkan:
1. Asal-usul dan maksud dari tradisi mahallul qiyam.
2. Konteks budaya dan adat setempat yang memengaruhi penerimaan tradisi ini.
3. Niat dan keyakinan para pelakunya.
Dengan pendekatan ini, kita dapat memahami persoalan mahallul qiyam secara lebih luas dan menghormati perbedaan pandangan yang ada.
Berikut adalah dalil-dalil yang sering dikaitkan dengan pembahasan mahallul qiyam dalam shalawat:
---
Dalil Pendukung Mahallul Qiyam
1. Ekspresi Cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ
Para ulama yang mendukung mahallul qiyam sering merujuk pada kecintaan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai dasar utamanya. Mereka menggunakan dalil berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari, no. 15; Muslim, no. 44)
2. Penghormatan kepada Rasulullah ﷺ
Para ulama juga menggunakan kaidah bahwa menghormati Rasulullah ﷺ adalah bagian dari adab terhadap beliau. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ.
"Agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, dan memuliakan-Nya." (QS. Al-Fath: 9)
3. Berdiri untuk Menghormati Tokoh Agama atau Pemimpin
Para sahabat juga pernah berdiri untuk menghormati Rasulullah ﷺ. Dalil yang sering dirujuk:
قَامَ طَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ لِكَعْبِ بْنِ مَالِكٍ فَلَمَّا رَآهُ النَّبِيُّ ﷺ قَالَ: هَذَا يَوْمٌ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْكَ.
"Thalhah bin Ubaidillah berdiri untuk menyambut Ka'ab bin Malik. Ketika Nabi ﷺ melihatnya, beliau bersabda: 'Ini adalah hari di mana Allah memberikan nikmat kepadamu.'" (HR. Bukhari, no. 4156; Muslim, no. 2769)
---
Dalil yang Menolak Mahallul Qiyam
1. Larangan Berlebihan (Ghuluw) dalam Agama
Mereka yang tidak mendukung mahallul qiyam sering mengacu pada larangan ghuluw (berlebihan) dalam penghormatan. Rasulullah ﷺ bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ، فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Janganlah kalian berlebihan dalam mengagungkanku seperti orang-orang Nasrani mengagungkan Isa putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, 'Hamba Allah dan Rasul-Nya.'" (HR. Bukhari, no. 3445)
2. Mengikuti Tuntunan Rasulullah ﷺ dan Sahabat
Tidak ditemukan riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ atau para sahabat melakukan tradisi berdiri khusus untuk melantunkan shalawat. Dalam hadits lain:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan (agama) kami ini yang tidak berasal darinya, maka hal itu tertolak." (HR. Bukhari, no. 2697; Muslim, no. 1718)
---
Kesimpulan:
Dalil-dalil di atas menunjukkan perbedaan pendekatan ulama terhadap mahallul qiyam. Para ulama sepakat bahwa ekspresi cinta kepada Rasulullah ﷺ adalah hal yang sangat dianjurkan. Namun, terkait dengan praktik mahallul qiyam, itu dikembalikan pada keyakinan dan niat masing-masing individu, selama tidak disertai keyakinan bahwa praktik tersebut wajib atau bagian dari syariat agama.